Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian 5 (lima) vaksi imunisasi sesuai jadual untuk bayi di bawah usia 1 (satu) tahun. Adapun manfaat pemberian imunisasi dasar lengkap sesuai jadual adalah tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu melawan serangan berbagai macam penyakit.
5 (lima) Imunisasi Dasar Lengkap untuk Bayi usia di bawah 1 tahun.
Umur Bayi | Jenis Imunisasi |
≤ 7 Hari | Hepatitis B (HB) 0 |
1 Bulan | BCG, Polio 1 |
2 Bulan | DPT/HB 1, Polio 2 |
3 Bulan | DPT/HB 2, Polio 3 |
4 Bulan | DPT/HB 3, Polio 4 |
9 Bulan | Campak |
HEPATITIS B
Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B. Imunisasi pertama dapat diberikan 12 jam setelah bayi lahir, atau pada bayi usia 0-7 hari. Dosis kedua pada saat anak berusia 1-2 bulan dan dosis selanjutnya saat menginjak usia 6-18 bulan. Pemberian dosis ulangan juga dapat didasarkan pada jadual imunisasi yang ada.
BCG
Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit TBC. Dilakukan sekali pada bayi sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan. Namun apabila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum pernah mendapatkan imunisasi BCG maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.
POLIO
Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi diberikan sebanyak 4 kali yaitu ketika bayi berusia 1 sampai 4 bulan.
DPT-HB
Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus. Saat ini kebanyakan imunisasi DPT diberikan bersamaan dengan dosis ulangan imunisasi Hepatitis B. Sehingga disebut dengan DPT Combo. Jadwal pemberian imunisasi DPT Combo adalah saat bayi berusia 2,3, dan 4 bulan. DPT Combo juga dikombinasikan dengan pemberian imunisasi polio.
CAMPAK
Adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit campak. Pemberiannya hanya 1 kali saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan.Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.
Gejala Fisik Setelah Imunisasi
Imunisasi kadang dapat mengakibatkan gejala fisik, yang merupakan tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Gejala fisik yang biasa terjadi setelah imunisasi adalah sebagai berikut :
- BCG, setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan. Setelah 2-3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah kurang lebih 10 mm. Luka akan sembuh dengan sendirinya dan meninggalkan luka parut yang kecil.
- DPT, kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam kurun waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus karena akan sembuh dengan sendirinya. Bila gejala tidak timbul tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan imunisasi tidak perlu diulang.
- POLIO, jarang timbul efek samping.
- CAMPAK, anak mungkin akan panas, kadang disertai dengan kemerahan 4-10 hari sesudah penyuntikan.
- HEPATITIS, belum pernah dilaporkan terjadinya efek samping.
- TETANUS TOXOID, efek samping TT untuk ibu hamil tidak ada.
Yang paling penting untuk diingat bahwa efek samping dari pemberian imunisasi kepada bayi jauh lebih ringan daripada efek penyakit bila bayi anda tidak diimunisasi.
Dimana memperoleh layanan Imunisasi Dasar Lengkap?
Seluruh Puskesmas di Indonesia memberikan pelayanan imunisasi dasar lengkap dengan cuma-cuma alias gratis tanpa dipungut biaya, karena merupakan program dari pemerintah. Untuk informasi selengkapnya ayo ke Puskesmas terdekat di kota anda.
TERIMA KASIH ANDA SUDAH MEMBACA ARTIKEL BERJUDUL :